Library.uib.ac.id

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan. Peringatan ini berawal dari peristiwa heroik Pertempuran Surabaya tahun 1945, di mana rakyat bersama para tokoh nasional mempertahankan kemerdekaan dengan semangat juang yang tak tergoyahkan.

Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang pertempuran masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan makna perjuangan di era modern. Jika dahulu para pahlawan berjuang dengan bambu runcing, kini perjuangan diteruskan melalui pena, ilmu pengetahuan, dan literasi.

📚 Perpustakaan menjadi simbol perjuangan baru, tempat di mana semangat belajar, berpikir kritis, dan menumbuhkan kesadaran tumbuh subur. Melalui literasi, generasi muda dapat memperkuat jati diri bangsa, menumbuhkan rasa nasionalisme, dan membangun masa depan yang lebih cerdas dan beradab.

Dalam konteks ini, setiap pembaca, penulis, dan pencinta ilmu adalah pahlawan literasi. Mereka berjuang melawan keterbatasan pengetahuan, menyebarkan semangat belajar, dan menjaga api peradaban agar terus menyala.

Sebagaimana pesan Ir. Soekarno,

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.”

Dan sebagaimana semangat literasi mengajarkan,

“Mereka yang berhenti membaca, berhenti bertumbuh; dan bangsa yang berhenti belajar, berhenti maju.”

Mari kita jadikan Hari Pahlawan sebagai pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Saat ini, tugas kita adalah melanjutkan cita-cita para pahlawan melalui literasi dan pengetahuan, membangun bangsa yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi.

Selamat Hari Pahlawan 10 November 2025.
Mari terus menyalakan semangat kepahlawanan dalam setiap halaman yang kita baca dan setiap ilmu yang kita sebarkan.